Jadilah Bangunan yang Kokoh
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di
jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan
yang tersusun kokoh." (QS. Ash-Shoff [61] : 4)
Kita kembali dinasehati oleh Allah melalui ayat Quran tentang
betapa pentingnya 'keteraturan' dalam menjalani aktivitas dakwah. Walaupun
dalam terjemahannya ayat diatas membahas tentang perang, namun lebih umum dapat
kita maknai yaitu aktivitas jihad fi sabilillah.
Di antara hal yang sangat luar biasa dari Al-Quran ialah bahwa
setiap kata atau kalimat yang terdapat di dalamnya menuntut kita untuk
senantiasa berpikir tentang ciptaan-Nya.Oleh karena itu pada kesempatan yang
berbahagia ini kita akan membahas tentang satu hal yang terdapat dalam surat
Ash-Shoff ayat 4 di atas, yaitu: 'bangunan yang kokoh' sebagai perumpamaan dari
aktivitas dakwah yang ter-manage dengan baik.
Rumah, sebagai salah satu contoh bangunan adalah hal sederhana
yang dapat kita petik pelajaran darinya. Setidaknya ada beberapa tahap yang
harus dilalui jika kita ingin membangun rumah, diantaranya yaitu: Menyiapkan
tanah/lahan yang cocok;Membangun pondasi;Membangun dinding serta
atap;Pengecatan;Serta penataan interior dan eksterior.Dari hal-hal tersebut,
tentu kita membutuhkan material sebagai bahan untuk membangun sebuah rumah,
seperti: pasir, besi, batu bata, semen, kayu, seng/genteng, air, dan lain-lain.
Dari sekian banyak material, masing-masing memiliki fungsi dan
peran yang berbeda satu sama lain. Besi tentu tidak mungkin dapat menggantikan
fungsi batu bata, begitu juga sebaliknya. Intinya setiap material memiliki ciri
tertentu yang tidak dimiliki oleh bahan yang lain.Namun demikian, tentu semua
bahan-bahan diatas tetaplah dibutuhkan untuk satu hal: membangun rumah yang
kokoh.
Agar sebuah rumah dapat berdiri dengan kokoh, si pemilik rumah
atau kontraktor tentu telah menetapkan standar kualitas tertentu atas
bahan-bahan yang dibutuhkan. Misalnya, tanah tempat rumah berdiri haruslah
memiliki struktur yang kuat, kayu yang akan digunakan haruslah kayu jenis
tertentu dapat bertahan lama, serta berbagai contoh lainnya.
Itu sekilas tentang pembangunan sebuah bangunan yang kokoh;
yaitu rumah. Lalu, apa hubungannya dengan aktivitas dakwah? Tentu ada
hubungannya.
Dalam aktivitas dakwah yang dilakukan secara berjama'ah, setiap
da'i tentu memiliki ciri khas, fungsi dan peran, kemampuan, serta tanggung
jawab masing-masing. Sesuai dengan analogi bahan bangunan diatas, ikhwah A
tidak akan dapat menggantikan ciri khas atau kemampuan ikhwah B, begitu juga
sebaliknya. Dan seterusnya.
Namun demikian, semua da'i tentu haruslah memiliki standar
kualitas yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya agar terciptanya
'bangunan' dakwah yang kokoh, misalnya: niat yang harus senantiasa ikhlas,
kemampuan memberikan teladan kepada mad'u, dan berbagai standar lainnya.
Standar kualitas ini ditetapkan (sekali lagi) agar terbentuknya sebuah
'bangunan' dakwah yang kokoh!
Konsekuensi Tidak Memenuhi Standar
Sebuah bangunan, apabila bahan materialnya tidak bagus dan tidak
sesuai dengan yang telah ditetapkan sang empunya bangunan atau kontraktornya,
dapat dipastikan bahwa bangunan tersebut cenderuh rapuh, mudah rusak, tidak
tahan dengan cuaca yang dinamis, atau bahkan bisa saja roboh. Kita telah
melihat berbagai kejadian runtuhnya jembatan yang padahal belum terlalu lama
digunakan.
Begitu juga dengan dakwah. Aktivitas dakwah yang dijalankan
tanpa memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan akan menghasilkan
'bangunan' dakwah yang cenderung rapuh, mudah dirusak oleh gangguan dari luar,
dan dalam jangka panjang akan mengakibatkan rubuhnya 'bangunan' dakwah
tersebut, naudzubillah.
Oleh karena itu, sebagai antisipasi agar tidak rubuhnya
'bangunan' dakwah yang telah dibentuk bersama, marilah kita senantiasa menjadi
'bahan-bahan' yang berkualitas. Dan marilah kita senantiasa memperbaiki diri
dari hari ke hari agar 'bangunan' dakwah apapun yang kita jalani tetap berdiri
tegar apapun yang terjadi. Layaknya sebuah rumah yang telah berdiri, tentu ia
memerlukan renovasi dan penjagaan dari rayap, lumut, kebocoran dan lain-lain.
Semoga segenap 'bangunan' dakwah yang ada tetap tegak berdiri
memperjuangkan kehendak Allah, diatas kehendak diri mereka
sendiri.Wallahua'lam.
Demikianlah satu pelajaran sederhana dari satu hal di surat
Ash-Shoff ayat 4: bangunan yang kokoh. Semoga kita senantiasa bertafakur atas
ciptaan-Nya, aamiin. Wallahu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar