One Day One Juz?
Bismillah..dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Segala puji hanyalah milik Allah ta’ala, yang telah menurunkan Al
Qur an kepada hambaNya kitab Al Qur an sebagai penjelasan atas segala sesuatu,
petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim. Shalawat serta
salam senantiasa terlimpahkan kepada Rasulullah SAW, Keluarga, Sahabat, dan
orang-orang yang tetap teguh dalam ajaran Islam yang senantiasa berittiba’ dan
mengikuti sunnah-sunnah beliau SAW, sampai akhir zaman.
Dalam suatu halaqoh ilmu yang anggotanya rata-rata ibu ruamh
tangga dengan segala kesibukannya, dilontarkanlah sebuah pertanyaan. “Berapa
target harian tilawah(membaca) Al Qur an?”. Jawabannya memang beragam, ada yang
sanggup sehari 3 halaman, ada yang sanggup sehari 5 halaman, ada yang satu
juz(10 halaman) bahkan lebih dari itu. Namun sangat di sayangkan ternyata
rata-rata belum tercapai 1 juz dalam sehari.
Mengapa harus satu juz sehari? Mungkin sebagian dari kita akan
mengatakan “waduh boro-boro se-juz? Menyentuh Al Qur an saja belum
tentu…he-he-he.” Ternyata dikalangan orang-orang yang terbiasa dengan halaqoh
ilmu saja masih terasa berat dengan istilah “rutin tilawah Al Quran satu hari
satu juz”. Lantas bagaimana dengan mereka yang masih sangat awwam dengan
keislamannya?
Ketika kita masih merasa berat menyentuh dan membaca Al Quran
ini dikarenakan masalah utama yang harus dicarikan solusi oleh kita semua kaum
muslimin. Sebab-sebab itu diantaranya :
1. Perasaan
menganggap sepele tentang keutamaan membaca Al Qur an
2. Lemah
wawasan ber Al Qur an
3. Tidak
memiliki waktu yang wajib/target khusus untuk berinteraksi dengan Al Quran
4. Lemahnya
keinginan untuk bertilawah
5. Terbawa
lingkungan yang jauh dari Al Qur an
6. Tidak
tertarik dengan majelis yang menghidupkan Al Quran.
Untuk menanggulangi sederetan masalah diperlukan solusi dan
kiat-kiat khusus di antaranya :
1. Lancarkan
bacaan yaitu dengan belajar secara talaqqi, dan sering tilawah, meski masih
terbata-bata (muroja’ah = membaca berulang hingga benar) karena dalam hadits
dikatakan “Orang yang mahir dengan Al Qur an akan
bersama para malaikat yang mulia dan taat, dan orang yang terbata-bata serta
merasa kesulitan, maka ia mendapatkan dua pahala(pahala membaca dan pahala
semangat membaca)”(HR Muslim).
2. Tingkatkan
wawasan ber Al Qur an, dengan sering-sering menghadiri majelis-majelis ilmu
yang menghidupkan Al Qur an.
3. Jadikan
waktu khusus (target harian) untuk tiawah, anggap hutang jika tidak memenuhi
target dan bayarlah(qodo’), pada hari berikutnya.
4. Berdoalah
pada Allah agar dimudahkan dan diringankan untuk mempunyai waktu khusus
membaca, merenungi bahkan menghafal Al Qur an
5. Perbanyak
amal sholeh karena amal sholeh merupakan energy baru untuk amal sholeh
berikutnya.
6. Banyak-banyak
bergaul dengan orang-orang sholeh yang menghidupkan dan dekat dengan Al Quran.
Kembali kepada megapa harus satu juz dalam sehari? Secara
sederhana dikatakan begini Al Qur an itu berapa juz? 30 juz…lantas satu bulan
ada berapa hari? Kita ambil rata2nya, 30 hari. Mengapa kita harus satu bulan
harus meghatamkan membaca qur an satu kali?
Dalam hadits dikatakan: Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam beliau berkata,“Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu
untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.”Namun beliau tetap
melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan,“Puasalah sehari dan berbukalah
sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku
mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus melarang hingga batas
tiga hari. (HR. Bukhari)
Menurut hadits di atas, kita dilarang mengkhatamkan Al Quran
lebih dari 30 hari. Karena bila kita membaca Al Quran kurang dari 1 juz per
harinya, kita akan kehilangan ruh dan akan menjauh dari Allah. Selain itu, kita
juga dilarang untuk mengkhatamkan Al Quran kurang dari 3 hari. Hal itu telah
dijawab oleh hadits berikut:
Dari Abdullah bin Amru, beliau mengatakan bahwa Rasulullah saw.
bersabda, “Tidak akan dapat memahami/menghayati Al-Qur’an, orang yang
membacanya kurang dari tiga hari.” (HR. Abu Daud)
Lantas bagaimana untuk bisa mencapai satu juz dalam sehari?
Seperti tips diatas yang pertama-tama dilakukan adalah dengan melancarkan
bacaan sesuai ilmu tajwid yang benar. Karena apa ketika ketika kita membaca Al
Qur an sesuai tajwid maka akan merasa nyaman dan menikmati. Berbeda ketika kita
masih kesulitan dalam membacanya, maka rasa malaslah yang menghampiri. Tajwid
artinya membaguskan. Membaguskan disini bukan berarti melagukan tapi lebih
kepada mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberi hak dan
mustahaknya. Hak huruf itu sendiri adalah sifat asli yang selalu bersama dengan
huruf tersebut, seperti Al Jahr, Isti’la, Istifal dan lain sebagainya.
Sedangkan yang dimaksud dengan mustahak huruf adalah sifat Nampak
sewaktu-waktu, seperti tafkhim, tarqiq, ikhfa dsb.
Jadi ketika kita membaca sesuai tajwid maka terasa nyaman di
dengar meskipun tanpa lagu, InsyaAllah.
Selanjutnya setelah lancar dan benar membacanya, hal yang harus
kita lakukan membuat target harian. Satu juz sama dengan 10 lembar. Agar terasa
ringan bagilah menjadi 5. Bukankah sehari kita melakukan sholat wajib 5 kali?
10:5 = 2. Jadi setelah sholat atau sambil menunggu waktu sholat usahakan
membaca 2 lembar. Jika sudah lancar membaca Al Qur an dengan tartil kurang
lebih hanya 10 menit. Tartil adalah tingkatan membaca Al Qur an yang tidak
terlalu cepat atau terlalu lambat, bacaan tartil inilah yang disukai Allah.
Firman Allah dalam QS 73:4 “Dan bacalah Al Qur an dengan
tartil”.
Lantas bagaimana jika ternyata kita terlupa atau tidak sempat
dalam sekali waktu sholat? Maka sebaiknya mengiqob(menghukum) diri dengan
mengurangi waktu tidur kita untuk mengejar tilawah tersebut. Bisa juga ketika
kita sholat malam kita pegang mushaf dan membaca Al Qur an untuk rangkapan
dalam setiap rakaatnya.
Nah adalagi jika beralasan bukankah setiap perempuan itu punya
halangan tiap bulannya? Berarti jumlah hari berhalangan tidak bisa membaca dan
menyentuh mushaf dimasukkan hutang, dikalikan jumlah juz kemudian ditambahkan
pada hari-hari biasa ketika suci. Misal jumlah masa haid 7 hari, sisa hari suci
21. 7x10 = 70 lembar dibagi 21 hasilnya 3,33 lembar. Jadi sehari ditambah 3,3
lembar atau 13,3 lembar dibagi 5 menjadi 2,6 lembar per waktu sholat. Jika masih
kesulitan rekayasa penghitungan bisa dibuat sesuai kebutuhan.
Setelah usaha diatas dicapai yang takkalah penting adalah berdoa
kepada Allah agar diberikan kekuatan dan keistiqomahan dalam tilawatil Qur an…”Ya Allah, rahmatillah kami dengan Al Qur an itu bagi kami sebagai
pemimpin, petunjuk, dan rahmat. Ya Allah, ingatkan kami dari Al Qur an apa yang
telah kami lupa. Ajari kami Al Quran apa yang belum kami ketahui. Berilah kami
kemampuan membacanya sepanjang malam dan siang, dan jadikanlah Al Qur an itu penyeamat
kami dan jangan Engkau jadikan boomerang bagi kami (menyeret kami ke neraka).
Dengan menyebut Rahmat-Mu Ya Allah. Wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
*semoga ini bagian dalam mengamalkan QS Al ‘Ashr(1-3)
“Demi masa. Sungguh manusia berada dalam kerugian. Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati
untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
Barangsiapa yang mendapat petunjuk dari Allah maka tidak ada
seorangpun yang dapat bisa menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan
Allah maka tidak ada siapapun yang bisa memberinya petunjuk.
Wallahu a’lam bishawwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar